Satu lg kisah dari salah satu pembaca disini. Tapi kali ini bener2 berbeda dengan yg lain karna sebelum2nya mereka curhat hanya inti2nya saja n mimin yg buatkan versi lengkapnya agar menarik untuk dibaca. Kali ini ceritanya dah komplit jd mimin yg cantik ini tinggal mngcopas tanpa menambahkan apapun.
Ok langsung aja simak kisah berikut semoga terhibur.
Ini adalah kisah cerita dewasa pertamaku. Saat itu sekitar 2 tahun lalu, aku mengalami hal paling berkesan dalam hidupku. Kejadian itu aku alami saat aku masih kelas 3 SMA di kota B.
Pagi itu seperti biasanya sebelum aku berangkat sekolah aku selalu menyeruput secangkir kopi dan menghisap sebatang rokok(aku perokok aktif dulu) maklum aku yang tinggal di kos dan pergaulan yang membawaku seperti ini. Setelah semua itu aku lakukan aku menyalakan sepeda motorku dan langsung tancap gas menuju sekolah yang jaraknya sekitar 1.5km dari kos tempat tinggalku.
Ketika aku melajukan sepeda motorku sampai di perempatan jalan, aku melihat seorang perempuan melambaikan tangan kepadaku, ia mengenakan seragam SMA yang sama denganku tetapi aku tidak pernah melihatnya sebelum ini bahkan saat disekolah.
Aku langsung menghentikan laju sepeda motorku dan menghampiri gadis itu.
"Maaf kak boleh aku menumpang ke sekolah?? " Ia bertanya kepadaku.
"Eh sekolah di SMA (M) juga ya" Ujarku.
"Iya kak"
"Emang orang tua kamu kemana?"
"Mereka kerja di luar negeri kak, disini aku pindahan karena ikut kakak tugas disini"
"Oh yaudah ayok"
Saat itu aku melihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 07.15 sedangkan sekolahku membunyikan bel setiap hari pada pukul 07.30.
Sesampainya disekolah ia mengucapkan terimakasih kepadaku dan langsung pergi menuju kelasnya. Awalnya aku tidak menyadari adanya keanehan darinya karena pertemuan tadi hanya sebentar.
Ketika aku sudah didalam kelas, aku mengobrol ringan dengan temanku sesaat setelah itu ibu guru yang mengajar saat itu masuk dengan seorang perempuan dibelakangnya.
"Eh bukankah dia yang tadi " Aku bergumam. Aku terkejut ternyata ia teman satu kelasku.
"Perkenalkan namaku Nindi Agustiani aku berasal dari sekolah (C)" Belum selesai ia berkenalan aku terfokus ke tubuhnya, entah apa yang aku fikirkan aku seperti tertarik kepadanya. Ia memiliki tubuh yang cukup aduhai karena ia memiliki tinggi yang kuperkirakan
Sekitar 159 cm dengan rambut panjang yang tergerai, wajahnya yang teduh dan memberikan kesan manis.aku terfokus pada payudaranya yang membuat aku tidak bisa berpaling darinya. Payudaranya cukup besar di tambah dengan bodinya yang Situs Judi Online ramping membuat aku semakin tergiur untuk merasakan bagaimana nikmat tubuh indahnya itu. Baru kali ini aku merasakan seperti ini, padahal disekolahku banyak primadona yang memiliki tubuh indah juga wajah cantik tapi aku sama sekali tidak merasakan hal yang seperti ini.
"Nindi kamu bisa duduk dibelakang Toni" Suara guru itu memecah lamunanku.
Ia berjalan menuju ke kursi tepat dibelakangku. "Hai kak" Ia menyapaku dengan senyum "Hai juga" Balasku dengan senyum juga.
"Namaku Nindi" Ia menjulurkan tangannya yang putih mulus "aku Toni" Kami bersalaman dan kali ini jantungku berdebar-debar hebat. Tangannya benar-benar halus terawat dan wajahnya selalu membuat aku terbayang-bayang.
"Nanti pulang sekolah aku boleh ga minta tolong lagi kak? "
"Jangan panggil aku kakak, kita se-angkatan loh" Aku tersipu ketika ia memandangi aku dengan senyum disertai tawa lirih.
"Gpp kali kak, aku udah anggap kamu kayak kakak aku sendiri karena kamu baik"
Aku kali ini terlihat sangat kikuk dan salah tingkah setelah ia mengatakan hal itu.
"Oke, kalau gitu mau minta tolong apa dek" Aku mencoba mengajaknya bercanda kecil dan ia ikut tertawa juga.
"Pulang bareng ya kak, kakak aku ga bisa jemput aku nih"
"Sip"
Aku menunggu waktu pulang sekolah ini dengan antusias. Berulang kali aku menilik ke arah jam hingga aku merasakan waktu ini terasa begitu lambat.
Trengggg trenggg.
Bel sekolah untuk pulang berbunyi. Aku bergegas merapikan mejaku dan buku-buku sekolah aku tinggalkan di dalam laci.
"Gimana?? Udah selesai mencatat belum?? " Aku bertanya kepada dia yang masih menulis tugas-tugas yang diberikan guru tadi.
"Udah kok kak, yuk" Ia memasukkan semua bukunya kemudian menyandangkan tasnya. Kami berjalan beriringan menuju parkiran dan aku segera menyalakan sepedaMotorku.
Aku kembali tidak bisa konsentrasi saat mengendarai sepeda motorku karena dadanya menonjol menyentuh punggungku berulang kali.
Sesampainya di kontrakan tempat tinggalnya aku menurunkan dia tepat didepan rumahnya.
"Kak, sini duduk dulu" Ia mengajakku untuk istirahat sejenak di kontrakannya.
"Bentar ya kak aku ganti pakaian dulu"
"Iya" Ujarku
Otakku langsung connect dan aku mengikuti langkahnya dengan perlahan.
Ia masuk ke kamar dan aku melihat pintu kamar itu tidak ditutup rapat sehingga aku bisa mengintip ia melepaskan pakaian yang ia kenakan.
Dug.
Jantungku seakan copot karena ia tidak mengenakan bra saat disekolah tadi tetapi hanya mengenakan tanktop berwarna pink.
Ia kemudian melepas roknya dan terlihat CD yang senada dengan tanktopnya.
Jhoniku terasa mulai menyesak Cd ku dan aku menggosok-gosokan dari luar.
"Eh kakak!!! Kakak ngapain" Ia berteriak setengah kaget melihat aku tepat didepan kamarnya.
Aku yang saat itu tidak kalah kaget langsung lari menuju sepeda motorku. Aku benar-benar malu, ingin segera pergi dan takut jika ia marah besar kepadaku.
"Kakak mau kemana?? Sini lah"
Aku dengan perasaan campur aduk tadi kembali kedalam rumah itu dan duduk disofa dengan dia.
Aku hanya bisa menundukkan kepala dan enggan melihat wajahnya..
"Kakak kenapa?? "
"Maafin aku ya," Aku tidak melanjutkan ucapanku karena aku sudah takut sekali.
"Oh yang tadi, gpp kok kak. Lagian aku juga tadi liat kakak keenakan"
"What" Aku berteriak dalam hati.
"Iya sih" Ujarku.. "Tapi aku udah liat kamu telanjang.... Maaf ya"
"Oh Oke tapi aku harus kasih kakak syarat biar aku maafin kakak"
Aku berkeringat dingin takut jika ia marah besar dan membenciku.
"Tapi sebelum itu aku boleh nanya ga kak? "
"Apa itu "
"Kalau dipegang sama perempuan (itu) kakak apa yang kakak rasain? "
Aku kaget ia menanyakan hal itu tapi kali ini rasa takutku tadi lenyap dan timbul perasaan menggebu ingin merasakan tubuhnya.
"Enak banget" Jawabku.
"Emang enaknya dimana?? "
Ia ini masih polos banget ternyata.
"Enaknya kalau udah keluar airnya" Ujarku dengan senyuman sedikit jahat.
"Oke fiks, syaratnya kakak harus ngeluarin air itu" Aku terbelalak dan tidak menyangka kalau ia akan memberi syarat seperti itu.
"Hah... Tapi" Belum selesai aku berbicara ia langsung memotong ucapanku " Kalau ga mau yaudah aku ga akan maafin kakak, aku bakal laporin ke kakak aku"
"Buset nih anak niat banget kayaknya" Ujarku dalam hati.
"Okelah, tapi bener maafin kakak yaa"
"Iya sip"
Perlahan aku mulai melepas satu persatu pakaian bawahku mulai dari celana hingga akhirnya terlihat (Jhoni) ku yang mulai naik dan kembali membesar.
" Wahh kayak helm tentara" Ia tersenyum melihat jhoni ku.
"Kalau kakak butuh bantuan bilang aja nanti aku bantu kok"
Entah sudah kesetanan atau apa..
Aku sejak awal langsung bilang "dari sekarang sebenarnya sudah butuh bantuan"
"Apa itu kak? " Ia masih terlihat dengan wajah polosnya
"Tapi kamu pasti nanti ga mau"
" Apa sih kak?? Aku bantu kok"
Benar-benar rezeki nomplok dan keberuntungan yang tak akan terulang kembali.
"Boleh ga kamu buka baju dan tanktop kamu"
"Iya kak, eh anu kakak nambah besar"
" Ih iya ya..."
Ia kemudian melepas semua atasan yang ia pakai dan sekarang ia topless alias ga pake apa-apa bagian atasnya.
"Ada lagi kak? "
"Kamu mau ga jongkok disini" Aku menunjuk depan selangkanganku "jepit anu kakak pakai dada kamu, mau ga?"
"Itu gimana rasanya kak?? "
Aku sekarang sadar ternyata ia benar-benar anak rumahan dan polosnya ga main-main.
"Enak banget tapi ada yang lebih enak" Jawabku
" Apa itu kak? "
Aku langsung menyuruhnya jongkok dan kini wajahnya sejajar dengan jhoni ku. Aku berniat lebih dari ini..
Aku sudah tidak bisa mengontrol semuanya...
"Gini nih, kamu emut itu kakak sampe keluar mau ga? " Aku semakin spontan dan ternyata ia tidak kalah antusias karena rasa ingin tahunya tinggi.
"Enak kak? "
Ia belajar mengoral jhoni ku dengan mulut mungilnya. Sensasinya luar biasa dan aku tidak menyangka kalau keinginanku sangatcepat tercapai.
Sekitar 15 menit ia mengoral dan menggosok gosok jhoni ku tapi ia terlihat mulai bosan dan sedikit lebih sange.
"Kok lama banget ya kak"
Setan kembali membisikkan kepadaku untuk menyuruhnya telanjang bulat dan aku bisa menikmati tubuh indahnya.
" Kayaknya ada yang kurang nih"
Ia terheran-heran dengan ukuran jhoni ku yang sama panjang dengan tangannya dan diameternya sama dengan empat jari tangannya. Maklum saja aku dengan postur tinggi menjulang 180 cm dengan tubuh yang cukup atletis karena aku ikut ekskul basket.
"Ada lagi yang lebih enak kak? " Lagi-lagi ke sekian kalinya ia menunjukkan wajah polosnya
"Ada" Balasku
"Apa itu kak?? "
Aku sudah tidak sabar maka langsung mengangkatnya ke sofa dan menidurkannya disana sambil mencoba membuka rok nya.
Ia hanya diam dan aku mendapati cd nya sudah basah banget.
"Ini kakak kalau dimasukkan ke memek kamu itu lebih enak"
"Tapi nanti perawan aku hilang kak" Matanya terlihat sedikit berlinang karena perlakuanku tadi.
"Tapi kata adek mau liat kakak ngeluarin air ini, mau ga?? "
"Tapi kak, nanti jangan didalam ya ngeluarin nya"
Aku kasian melihatnya seperti ini tapi apa hendak diperbuat lagi. Aku sudah tidak tahan lagi untuk menikmati tubuhnya.
Akhirnya aku melorotkan cdnya dan ia kini telanjang bulat didepan mataku. Aku mengarahkan jhoni ku ke memeknya..
"Pelan-pelan kak" Hanya itu yang keluar dari mulutnya karena ia juga sudah orgasme tadi. Aku mencoba memasukkan senjata pusakaku namun kepalanya saja belum bisa masuk.
Aku mengolesi kepala jhoni ku dengan air ludahku agar lebih licin tapi lagi-lagi gagal baru setengah kepalanya saja ia sudah meringis.
"Tahan dikit ya dek, ini agak sakit"
Aku mencoba sedikit lebih keras memasukkan jhoni ku dan benar saja akhirnya Kepalanya tenggelam dalam memeknya dan aku mendorong lagi lebih dalam dan bless "clop" Bunyi di dalam memeknya.
Aku menarik keluar kembali jhoni ku dan aku melihat darah segar mengalir keluar dari memeknya... Aku sudah merenggut keperawanannya dan ia menangis karena rasa sakit luar biasa tapi ia juga terlihat tetap ingin melanjutkan ini.
"Boleh lagi gak nih dek? "Aku mencoba bertanya kepadanya
"Lanjut aja kak tadi ada yang enak"
Kali ini jhoni ku lebih mudah masuknya karena sudah tidak serapat tadi.
Aku merasakan denyut-denyut dinding memeknya memijat jhoni ku dengan nikmat.
"Ahhh... Khakakhh ekhhhnakkk" Ia berdesis "akhhhh.... Ahhh"
Aku menaikkan intensitas dorongan jhoni ku dan kali ini lebih cepat "akhhhh.. Akhhhh..... Ahhhh.. " Hanya itu yang keluar dari mulutnya..
Aku kemudian mencumbuinya sebuah kenikmatan baru yang aku rasakan menjalar didalam tubuhku.
"Akhhhh..... Ahhhh.. Eghhnahk kakhh"
Lidahku dengan lidahnya bergeliat dengan liar.
Kali ini aku menyuruhnya merubah posisiya dengan duduk diatas jhoni ku atau posisi WOT (Women on top) dan aku kemudian menggenjotnya perlahan..
"Akhhhh... Khakkkkk aku mhauu phipihhhsss" Ia mencapai orgasme pertamanya saat berhubungan ini.
"Ia pipis aja... Ahhh" Aku merasakan cairan hangat membasahi kepala jhoni ku.
Aku mencoba untuk lebih menaikkan lagi intensitas dorongannya dan benar saja...
Baru sepuluh menit setelah orgasme pertama tadi ia kembali orgasme..
"Ahhhh... Ahhh ahhh.... " Ia terus berdesis keenakan..
"Laghi khakkk laghhhi... "
Aku terus menggenjotnya sambil memainkan puting susunya dengan sekali kali aku menghisapnya...
"Akhhhh... " Ia mengerang keenakan...
"Akhhhh akhuuu mhauu phipihhhsss laghhi khakkk"
Sudah ketiga kalinya ia orgasme dan aku belum mencapai puncak klimaksnya.
Aku terus menggenjotnya dan aku memintanya untuk menungging kali ini aku akan melakukan posisi "Doggy-style"
Ia hanya menuruti keinginanku dan blesss... Jhoni ku amblass semua didalam memeknya yang basah. Aku mendorong jhoni ku dengan perlahan dan semakin lama semakin cepat.
20 menit kami diposisi itu ia kembali klimaks.
"Akhhh... Khakakhhhh akkhhuu phipihhhsss laghhi... Ahhh ahhhh ahhh" Kali ini aku kaget karena ia orgasme lebih banyak dan ia
Menggelinjang hebat dan saat itu juga aku mengatakan kepadanya kalau aku juga ingin keluar...
"Kakak juga pengen keluar dek... Ahhh ahhhh"
"Akhhhh.. Akhhhh khakk jangan didalam.. Plissss"
Saat itu aku mencabut jhoni ku dan mengarahkan ke pahanya sambil sedikit mengocok jhoni ku.
"Ahhhh... Ahhh...Ahhhh.... Aku keluar dekkkk"
Croooot croooot.... Crottttt
Akhirnya aku mencapai klimaks dan aku merasa lelah..
"Banyak banget keluarnya kak"
"Iya dek.. Seneng ga??" Aku penasaran dengan apa yang ia rasakan.
"Seneng banget kak"...
Aku merasa sudah tercapai keinginanku dan aku takut mengulangi kembali kejadian ini takut jika nanti aku tidak bisa mengontrol nafsuku.
Akhirnya setelah hari itu hubungan aku dengan dia semakin erat dan kami sempat berpacaran sebelum kelulusan memisahkan kami.
Sampai saat ini aku tidak dapat menghubungi dia lagi karena dia ganti fb dan nomor telepon nya.
0 komentar:
Posting Komentar