Perkenalkan dulu namaku Firman. Aku adalah pengirim cerita Senandung Masa Puber. Sekarang aku sudah kelas 1 SMU di kotaku yaitu Klaten. Aku orangnya imut,manis (kata temenku aku mirip bintang film India) dan aku juga seorang model di kota yogyakarta sehingga cewek cewek banyak yang ingin menjadi pacarku. Aku juga gaul jadi banyak teman yang sering datang kerumahku.
Aku mempunyai tetengga belakang rumahku yang bernama Dinda dan. Dinda orangnya manis,tinggi,dan bongsor mirip anak yang berumur 16 tahun. Dia masih kelas 6 SD sedangkan Firman adik Dinda yang sedang kelas 4 SD. Dia juga bongsor sama dengan Dinda tetepi bedanya dia agak pendek dan juga Firman lebih putih,cantik serta lincah juga. Dinda anaknya montok dan yang membikin aku tidak tahan adalah pentilnya yang besar itu berukuran 32B. Dia suka memakai celana pendek dan atasannya hanya memekai kaos tipis dalamnya memakai kaos dalam yang longgar tanpa Bh atau Bh saja sehingga pentilnya yang berwarna coklat muda kelihatan sedikit membayang bila memakai kaos dalam saja. Kalau Firman Situs Judi Online orangnya suka memakai rok mini yang minim banget atau sebatas pertengahan paha sehingga paha mulus Firman kelihatan dan atasannya memakai kaos tipis tanpa memakai pakaian dalam sama sekali sehingga pentilnya yang berukuran 32A kelihatan tercetak jelas. Dia juga senang menggodaku dengan memakai celana ketat sepangkal paha milik Dinda tanpa celana dalam dan atasannya memakai tengtop tanpa miniset (dia suka memakai miniset) bila aku bermain kerumahnya kalau tidak ada orang tuanya sehingga semua tubuhnya terbayang jelas dibalik pakaiannya yang serba tipis membuat aku tak tahan. Dan bila dia sudah begitu aku langsung mendekatinya dan memeluk serta meraba raba pentil dan tempiknya yang membukit dibalik celana ketatnya.
Kalau Dinda suka menggoda aku bila bermain kerumahnya dengan memakai rok Firman yang mini didalamnya tanpa celana dalam dan atasanya hanya memakai kaos dalem putih/coklat tipis banget hingga pentilnya seperti dia pamerkan kepadaku.
Aku menyetubuhinya pertama kali saat aku,Dinda,dan Firman berenag dikolam renang rumah Dinda. Ceritanya begini:
Saat itu hari Minggu (12 Februari 2003) aku main kerumah Dinda dan Firman yang kelihatannya lagi sepi. Saat aku tanya ke Firman papa dan mamanya lagi kemana dia mengatakan kalau papa dan mamanya lagi keSemarang dan pulangnya lusa dan dirumah hanya ada mereka berdua dan pembantu perempuan yang berumur 22tahun bernama mbak Asih. Lalu aku mengajaknya berenang dirumahnya yang ada kolam renangnya dibelakang rumahnya. Firman langsung senang dan mengajak Dinda kakaknya. Dinda langsung keluar dan saat itu dia hanya memakai kimono tidur dan kelihatanya dia tidak memakai apa apa didalamnya dia mengiyakan ajakan adiknya. Aku langsung masuk kerumahnya yang sedang sepi itu dan mencuri curi pandang kearah tempik dan paha Dinda yang kelihatan saat Dinda duduk didepan ruang keluarga. Saat itu aku memakai celana ¾ yang dari bahan parasut atasanya kaos junkies. Aku meminjam celana Dinda agar bajuku tidak basah.
“Dinda aku pinjam dong celana kamu biar bajuku tidak basah” kataku
“Sebentar yah aku ambilin” katanya dan dia meminjamiku celana yang ketat tapi bisa mengembang berwarna kuning
“Bentar yah aku ganti baju dulu” katanya dan masuk kekamar Firman. Aku langsung mengganti bajuku dengan celana Dinda didepan Tv karena Firman dan Dinda sedang berganti baju dikamar Dinda. Saat itu aku sedang telanjang tanpa memakai apapun dan Firman keluar tanpa aku sadari karena posisiku didepanya membelakanginya. Dinda dari tadi memperhatikanku dari belakang. Tau tau dia sudah memegang kontolku yang sedikit ngaceng karena melihat paha dan tempik Dinda.
“Eh kok menganggu angguk ini apa sih,ada rambutnya lagi?” tanyanya sambil memegang kontolku
“Eh Firman kamu sudah ganti baju” tanyaku gugup tapi tanpa menepis tangan Firman yang memegangi kontolku karena Firman meremas remasnya sehingga kontolku geli geli nikmat rasanya.
“Ya sudah dong” katanya sambil tetap meremas kontolku. Dia memakai baju renang yang sangat sexy banget bawahnya celana dalam nilon tipis berwarna pink terusanya seperti tengtop tipis banget dari kaos berwarna kuning sehingga semua bentuk tubuh Firman kelihatan sekali menambah ketegangan kontolku apalagi ditambah remasan Firman.
“Lepasin dong kan sakit tititku” kataku pura pura tapi didalam hati aku berkata nanti aja kalau kita udah berenang. Dia melepaskan kontolku aku langsung memakai celana Dinda. Kontolku membayang jelas dibalik celana nilon tipis Dinda mirip ulat yang melintang keatas. Lalu aku ikutan duduk dan memeluk Firman yang sedang duduk dikursi ruang keluarga itu. Aku memeluknya dari belakang karena Firman duduknya membelakangiku. Tanganku langsung hinggap dipentil Firman dan meremasnya pelan pelan.
0 komentar:
Posting Komentar